Daftar Blog Saya

  • KIOS LESTARI TANI - *KIOS LESTARI TANI* Kami merupakan usaha dagang yang bergerak dibidang perdagangan umum, antara lain produk-produk Pestisida, Pupuk, Pupuk Organik dan o...
    11 tahun yang lalu

Entri Populer

Minggu, 19 April 2009

Beberapa teknik pengendalian hama pada serangga

Beberapa teknik pengendalian hama :


1) pengendalian secara mekanik (mechanical control)
pengendalian hama tanaman secara mekanik adalah pengendalian yang menggunakan alat tenaga manusia. Contoh:
a. pengumpulan ulat Phaedonia inclusa (hama kedelai).
b. Traping (dengan perangkap), misal pengendalian walang sangit (Leptocorixa acuta) dengan menggunakan obor pada malam hari.
c. Driving (pengusiran), misal pengusiran burung pipit (hama padi) dengan cara membuat bunyi-bunyian.
d. Memotong bagian tanaman yang telah terserang hama agar tidak menular ke bagian lain.

2) Pengendalian secara fisis (physical control)
Pengendalian ini dilakukan dengan cara memanfaatkan faktor-faktor fisis seperti temperatur, kelembaban, cahaya, dan gelombang suara untuk mempengaruhi kehidupan hama itu sendiri. Contoh :
a. Temperatur, misal pendingin untuk memberantas hama gudang.
b. Kelembaban, pengurangan tanaman pelindung pada tanaman coklat untuk mencegah perkembangan hama Helopeltis sp.
c. Cahaya, walang sangit aktif pada keadaan yang terang maka perlu perangkap obor untuk menjeratnya.

3) Pengendalian secara kultur teknis (Cultural control)
Pada prinsipnya pengendalian secara kultur teknis adalah cara-cara pengendalian dengan memanfaatkan lingkungan untuk menekan perkumbangan populasi hama. Contoh :
a. pengolahan tanah.
Pengolahan tanah setelah panen larva-larva hama yang hidup di dalam tanah akan mati terkena alat-alat pengolahan seperti cangkul. Di samping itu akibat lain dari pengolahan tanah ini akan menaikkan larva dan telur dari dalam tanah ke permukaan tanah. Dengan demikin larva-larva dan telur larva akan dimakan burung atau mati terkena cahaya matahari langsung.
b. sanitasi.
Dengan membersihkan tempat-tempat yang kemungkinan digunakan oleh serangga untuk berkembang biak, berlindung, berdiapause, maka perkembangan serangga yang menjadi hama tanaman dapat dicegah. Walang sangit akan lebih cepat berkembang biak bila sanitasi lingkungan kurang baik.
c. pemupukan.
Penggunaan pupuk menjadikan tanaman sehat dan lebih mudah mentoleransi serangga hama tanaman. Agromiza sp menyerang batang kedelai, dengan pemupukan yang baik maka akan mempercepat pertumbuhan tunas-tunas cabang, dengan kata lain serangan hama dapat di toleransi oleh tanaman.
d. irigasi.
Pengolahan air dapat menghalangi perkembangan hama-hama tertentu. Akan tetapi bila cara pengolahan air kurang tepat dapat memgakibatkan peningkatan perkembangan populasi hama tanaman. Penggenangan pada sawah-sawah setelah panen selama kurang lebih 5 hari merupakan cara yang baik untuk memberantas larva maupun pupa dari penggerek batang padi.
e. strip farming.
Serangan hama tertentu dapat di atasi dengan cara “catch crop” yaitu bercocok tanam secara berselang seling. Antara tanaman yang berumur panjang dan tanaman berumur pendek. Contoh, walang sangit (Leptocorixa acuta) menyerang padi yang sedang masak susu, dengan catch crop di harapkan walang sangit akan menyerang tanaman yang berumur pendek, kemudian dilakukan npenyemprotan sehingga tanaman yang berumur panjang dapat terhindar dari serangan.
f. rotasi tanaman dan pengaturan waktu tanam.
Menanam tanaman yang berbeda-beda jenisnya dalam satu tahun dapat memutus atau memotong daur hidup hama terutama hama yang sifatnya monofagus (satu jenis makanan).

4) pengendalian dengan tanaman tahan hama.
Menurut Painter yang dimaksud dengan tanaman tahan hama adalah tanaman yang mempunyai turunan yang kualiatas atau sifatnya menyebabkan tanaman mampu menyembuhkan diri terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh populasi hama tanaman. Painter membagi sifat-sifat alami ketahanan tanaman terhadap hama menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
a. Non preference (ketidaksukaan), tanaman memiliki zat yang tidak di sukai oleh hama tanaman.
b. Antibiosis, tanaman memiliki sifat racun atau dapat membuat hama menjadi mandul.
c. Toleransi, tumbuhan mampu menumbuhkan kembali bagian yang di serang hama.

Ke untungan dari penggunaan varietas tanamanan tahan hama antara lain :
a. sangat mudah dilakukan dengan biaya yang minimal.
b. Teknik mudah sehingga mudah dilakukan.
c. Persisten, sifat pengendaliannya tetap dalam jangka waktu yang lama.
d. Sifatnya spesifik, mengarah pada satu macam hama.
e. Ramah lingkungan.
f. Kompatible dengan cara pengendalian yang lain.
g. Komulatif, yaitu pengaruhnya sekarang dan berikutnya akan mengurangi populasi hama.

Kelemahan teknik tanaman tahan hama antara lain :
a. memerlukan tenaga dan waktu yang banya untuk pengembanganya.
b. Timbulnya biotipe, yaitu strain baru yang biasa menyesuaikan diri pada tanaman yang tadinya tidak disukai.
c. Keterbatasan dari sumber genetiknya.
d. Sifat-sifat ketahanannya yang bertentangan, artinya tanaman unggul terhadap hama te000000000tapi peka terhadap hama yang lain.

5) pengendalian secara hayati (biological control)
pengendalian hama secara hayati adalah pengurangan atau penurunan populasi serangga atau hama dengan cara meggunakan musuh alami. Yang termasuk musuh alami dari hama tanaman adalah :
a. parasit, contoh: Bracon chinensis parasit bagi larva Chilo suppressalis.
b. Predator, contoh : Coccinella arcuata merupakan pemangsa wereng hijau (Nephotettix cinticeps)
c. Pathogen, Bacillus papillae (bakteri) penyebab penyakit susu pada larva Papolia japonica.

6) pengendalian secara genetis
contoh, cara pengendalian dengan jantan mandul yang dikenal dengan pengendalian Autocidal.

7) pengendalian secara kimia, menggunakan Pestisida.

Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut hama karena mereka mengganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat, wereng, tikus, walang sangit merupakan beberapa contoh binatang yang sering menjadi hama tanaman.

Gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur disebut penyakit. Tidak seperti hama, penyakit tidak memakan tumbuhan, tetapi mereka merusak tumbuhan dengan mengganggu proses – proses dalam tubuh tumbuhan sehingga mematikan tumbuhan. Oleh karena itu, tumbuhan yang terserang penyakit, umumnya, bagian tubuhnya utuh. Akan tetapi, aktivitas hidupnya terganggu dan dapat menyebabkan kematian. Untuk membasmi hama dan penyakit, sering kali manusia menggunakan oat – obatan anti hama. Pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga disebut insektisida. Adapun pestisida yang digunakan untuk membasmi jamur disebut fungsida.

Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara hati – hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu pengguna obat – obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.

Secara alamiah, sesungguhnya hama mempunyai musuh yang dapat mengendalikannya. Namun, karena ulah manusia, sering kali musuh alamiah hama hilang. Akibat hama tersebut merajalela. Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah hama tikus. Sesungguhnya, secara ilmiah, tikus mempunyai musuh yang memamngsanya. Musuh alami tikus ini dapat mengendalikan jumlah populasi tikus. Musuhnya tikus itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang. Sayangnya binatang – binatang tersebut ditangkapi oleh manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki pemangsa alami. Akibatnya, jumlah tikus menjadi sangat banyak dan menjadi hama pertanian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar